Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menegaskan pentingnya kepastian hukum dan pengembangan kratom (Mitragyna speciosa) sebagai komoditas unggulan asal Kalimantan Barat.
“Kratom tumbuh subur di Kalimantan Barat dan menjadi sumber penghidupan utama bagi sedikitnya 18 ribu orang, khususnya di Kapuas Hulu. Sejumlah akademisi juga menilai kratom berpotensi besar sebagai produk bernilai tambah dengan manfaat medis,” ujar Titiek usai menghadiri acara Akselerasi Ekspor Kratom dan Arwana di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, permintaan dunia terhadap kratom terus meningkat, terutama dari Amerika Serikat, India, Thailand, Uni Emirat Arab, Tiongkok, hingga sejumlah negara Eropa. Kondisi ini menjadikan kratom salah satu kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat Kalimantan Barat.
Komisi IV mendorong pemerintah segera melakukan validasi data terkait jumlah petani, luas lahan, hingga nilai ekonomi kratom. Data yang akurat dibutuhkan untuk menyusun kebijakan tepat, termasuk tata niaga, mekanisme harga, dan arah pengembangan industri hilir.
Selain itu, Titiek menegaskan perlunya kejelasan status hukum kratom.
“Wacana memasukkan kratom ke dalam golongan Narkotika I menimbulkan keresahan petani. Keputusan status hukum harus berbasis riset ilmiah dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial-ekonomi, serta aturan internasional,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi IV DPR RI juga menghadiri rapat dengan Badan Karantina Indonesia serta menyaksikan pelepasan ekspor kratom ke India langsung dari Kalimantan Barat.
“Kami menyambut baik langkah Badan Karantina Indonesia yang kini bisa melakukan sertifikasi ekspor langsung dari Kalbar. Semua tercatat jelas sebagai produk daerah ini,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Ia berharap aturan mengenai kratom segera dipertegas sehingga ekspor dapat berjalan rutin dan memberi manfaat lebih besar bagi petani.
“Kratom jelas membantu ribuan petani. Karena sudah lolos karantina, artinya legal untuk diekspor. Ke depan, kita harapkan volumenya bisa terus ditingkatkan,” tutup Titiek.
Tidak ada komentar